BERMONOLOG DENGAN MENGGUNAKAN TEKS ANEKDOT
SAMA-SAMA PERANGI SI KUMUH YUK!
Assalamu’alaikum semua, hari yang cerah ya? Tapi mudku
nggak tuh. Jalanan masih tertutup embun sedangkan matahari udah menyebarkan
sinarnya, tapi di perjalanan ke sekolah si kumuh udah ngantri di selokan, lagi menjalankan misi banjir
mungkin. Eh di sepanjang jalan ketemu
lagi sama
si kumuh, mau eksis mungkin. Terus, di depan
kantor pemerintah juga si kumuh nongol lagi, jangan-jangan mau
demo ni. Setelah melihat si
kumuh ada di
mana-mana akhirnya sampek deh di sekolah, tapi di sekolahku yang katanya “kayak gitu” si
kumuh masih aja berkeliaran, jadi sepet deh ni mata. Pengennya sih ngelakuin
sesuatu, tapi apa daya orang aku sendirian. Kalau ada banyak yang bantuin sih
enak, tapi jarang sih ada sadar berjama’ah paling-paling munfarid kecuali
terpaksa, kepepet, kalau di suruh juga main watak, dan itu terjadi pasti kalau
mau ada apa-apanya. Sebenernya sih banyak masyarakat yang nggak suka kehadiran si kumuh tapi mereka juga yang mengundang si kumuh, tau sendiri kan kalau si kumuh
diundang pasti nggak bakal nolak dan dia
pasti bikin onar. Jadi lebih baik si kumuh diusir aja ya, kita sama-sama perangi dia biar bumi kita nggak meneteskan
air mata, apa lagi sampai ngambek, buat bumi kita tersenyum aja ya.... dengan
menjaga dan merawat lingkungan adalah salah satu caranya. (mudah kok, kalau
kita mau)
RICKE AMELIA/X IPA 5/25
0 komentar
Posting Komentar