Senin, 24 Februari 2014

Tugas Bhs. Indonesia Anekdot (Villa Sri Rahayu)




Bencana dan Pendeknya Umur Dunia


Aku dan 3 temanku sedang mengamati penyebab terjadinya bencana alam yang akhir-akhir ini banyak terjadi di bumi Indonesia dan juga semata-mata adalah tugas sekolah. Pertama-tama aku dan temanku menyelidiki kasus yang berhubungan dengan hutan misalnya, banjir, longsor, kebakaran hutan, hutan gundul, dan lain-lain.

            Aku mulai mengamati di sebuah desa atau tepatnya di desa terpencil yang masih memiliki hutan luas. Aku amati segala aktivitas orang kampung disana. Tiba-tiba aku tak sengaja melihat pemandangan yang begitu hebatnya sampai-sampai mataku sepat melihatnya. Terdapat sebuah truk-truk besar yang mengangkut kayu-kayu besar. Setelah ku tanya pada salah satu warga disana, ternyata kayu ini dikirim ke kota untuk bahan bangunan dari sebuah pabrik. Tak kusangka.. masih ada saja tebang pohon sembarangan, padahal disitu sudah ada peraturan tebang pilih. Oh.. Tuhan, bagaimana tidak banjir dan segala macam bencana kalau tak ada warna hijau yang menghiasi hutan ini dan jika di hutan saja tak ada pemandangan hijau, bagaimana yang di kota?. Bagi  orang yang menebang pohon ini sih.. memang menguntungkan, tapi bagi masyarakat yang disekitar hutan dan sudah berkali-kali mendapat bencana ini sungguh ketidak adilan. Ini disebabkan kurang ketatnya sistem peraturan daerahnya dan sekitar, juga kurang kesadaran para manusia pemeras SDA. Dari sini sudah terungkap dan terkuak faktor dari beberapa bencana. Walaupun hanya beberapa, tapi setidaknya ada.

 Setelah kejadian ini, aku menarik kesimpulan dan juga pertanyaan. Bahwa otak manusia sudah dinodai akan nafsu memiliki. Sampai-sampai kebutuhannya pun dikorbankan demi terciptanya dan tercapainya sebuah keinginan. Mereka yang menebang pohon sembarangan itu, apakah mereka tidak menyadari bahwa mereka mengurangi produksi oksigen? Lalu apabila sudah tak ada lagi oksigen didunia ini, mereka nafas pakai apa? Haduuhh,,, kalau gini caranya bisa gawat. Bisa-bisa umur dunia ini jadi pendek. Bukan orang yang umur pendek, tapi dunianya. 

Bencana banjir salah satu contoh penyakit dunia yang cukup berbahaya, dan penyababnya pun bermacam-macam seperti, hutan gundul, membuang sampah sembarangan, penyumbatan sungai-sungai, dan lain-lain. Sungguh serakah sekali manusia itu. Sampah bukannya dibuang dengan baik, malah di buat sumbatan di sungai, dibuat rumah oleh nyamuk, memangnya mereka kurang kerjaan, sampai-sampai membuatkan rumah untuk nyamuk? Ada juga kasus banjir yang sampai menyebabkan tanggul rusak. Jika saja banjir setiap tahun terjadi, dan menyebabkan tanggul rusak sampai beberapa kali, apa mereka tidak berfikir bahwa uang/dana perbaikan banjir itu hanyalah sia-sia jika perbuatan mereka tetap sama. Aku sungguh heran dengan manusia yang sukanya membuang sampah sembarangan, dan juga para penebang hutan liar. Apa di sekolahnya dulu tidak diajari cara buang sampah dengan baik, dan peraturan tentang tebang-menebang? Apakah harus disekolahkan lagi atau bagaimana? Sungguh kelewatan!

                                                                          NAMA : Vila Sri Rahayu 
                                                              KELAS : XIPA 5 


Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply
Support By Rino