Bencana dan Pendeknya Umur Dunia
Aku dan 3 temanku sedang mengamati penyebab terjadinya
bencana alam yang akhir-akhir ini banyak terjadi di bumi Indonesia dan juga
semata-mata adalah tugas sekolah. Pertama-tama aku dan temanku menyelidiki
kasus yang berhubungan dengan hutan misalnya, banjir, longsor, kebakaran hutan,
hutan gundul, dan lain-lain.
Aku
mulai mengamati di sebuah desa atau tepatnya di desa terpencil yang masih
memiliki hutan luas. Aku amati segala aktivitas orang kampung disana. Tiba-tiba
aku tak sengaja melihat pemandangan yang begitu hebatnya sampai-sampai mataku
sepat melihatnya. Terdapat sebuah truk-truk besar yang mengangkut kayu-kayu
besar. Setelah ku tanya pada salah satu warga disana, ternyata kayu ini dikirim
ke kota untuk bahan bangunan dari sebuah pabrik. Tak kusangka.. masih ada saja
tebang pohon sembarangan, padahal disitu sudah ada peraturan tebang pilih. Oh..
Tuhan, bagaimana tidak banjir dan segala macam bencana kalau tak ada warna
hijau yang menghiasi hutan ini dan jika di hutan saja tak ada pemandangan
hijau, bagaimana yang di kota?. Bagi orang
yang menebang pohon ini sih.. memang menguntungkan, tapi bagi masyarakat yang
disekitar hutan dan sudah berkali-kali mendapat bencana ini sungguh ketidak adilan.
Ini disebabkan kurang ketatnya sistem peraturan daerahnya dan sekitar, juga
kurang kesadaran para manusia pemeras SDA. Dari sini sudah terungkap dan
terkuak faktor dari beberapa bencana. Walaupun hanya beberapa, tapi setidaknya
ada.
Setelah kejadian ini,
aku menarik kesimpulan dan juga pertanyaan. Bahwa otak manusia sudah dinodai
akan nafsu memiliki. Sampai-sampai kebutuhannya pun dikorbankan demi
terciptanya dan tercapainya sebuah keinginan. Mereka yang menebang pohon
sembarangan itu, apakah mereka tidak menyadari bahwa mereka mengurangi produksi
oksigen? Lalu apabila sudah tak ada lagi oksigen didunia ini, mereka nafas
pakai apa? Haduuhh,,, kalau gini caranya bisa gawat. Bisa-bisa umur dunia ini
jadi pendek. Bukan orang yang umur pendek, tapi dunianya.
Bencana banjir salah satu contoh penyakit dunia yang cukup
berbahaya, dan penyababnya pun bermacam-macam seperti, hutan gundul, membuang
sampah sembarangan, penyumbatan sungai-sungai, dan lain-lain. Sungguh serakah
sekali manusia itu. Sampah bukannya dibuang dengan baik, malah di buat sumbatan
di sungai, dibuat rumah oleh nyamuk, memangnya mereka kurang kerjaan,
sampai-sampai membuatkan rumah untuk nyamuk? Ada juga kasus banjir yang sampai
menyebabkan tanggul rusak. Jika saja banjir setiap tahun terjadi, dan
menyebabkan tanggul rusak sampai beberapa kali, apa mereka tidak berfikir bahwa
uang/dana perbaikan banjir itu hanyalah sia-sia jika perbuatan mereka tetap
sama. Aku sungguh heran dengan manusia yang sukanya membuang sampah
sembarangan, dan juga para penebang hutan liar. Apa di sekolahnya dulu tidak
diajari cara buang sampah dengan baik, dan peraturan tentang tebang-menebang?
Apakah harus disekolahkan lagi atau bagaimana? Sungguh kelewatan!
NAMA : Vila Sri Rahayu
KELAS : XIPA 5
0 komentar
Posting Komentar